Tak segampang itu

Aku sudah tidak sanggup jika berkata aku baik baik saja dengan rasa yang hampa ini, padahal sebenarnya aku juga merindukan sosok lelaki yang pernah menjadi alasan mengapa aku selalu bahagia setiap hari.

Namun aku mengalah demi wanita lain, saat itu aku mengetahui jika salah satu teman ku juga menyukai mu. Aku juga pernah berada di posisi nya dan aku merasa dia lebih pantas untuk mu dari aku.

Aku berusaha melewati mu dengan tanpa rasa seolah olah kita tidak pernah menjadi insan yang pernah bersama.

Tidak, kita tidak pernah memiliki hubungan, kita bahkan berkenalan dengan tidak sengaja dan hubungan kita tidak pernah diketahui orang lain. Jika aku bilang kita mempunyai hubungan, seperti aneh karena nyata nya kita tak pernah mempunyai status.

Tidak ada cara lain selain meninggalkan mu, karena aku pun merasa aku tak perlu mengulang masa lalu yang kemarin. Aku sempat pulih dari masa lalu yang pedih, dan aku tidak ingin merasakan nya kepada orang yang berbeda

Seandainya kamu tau keadaan ku saat itu, kamu tidak akan berani menyalahkan ku karena kamu menjadi alasan kenapa aku pergi.

Mereka bilang aku akan dapat lebih dari mu, mereka bilang aku ini pantas mendapatkan jauh lebih baik darimu.

Nyatanya apa yang mereka bilang tak pernah membuat rasa ku hilang untuk mu. Sudah berapa kali aku mengganti pasangan agar kamu tergantikan di hati ku, sudah berapa kali aku mencoba memamerkan bahwa aku bisa mendapatkan lebih baik dari mu, sudah berapa kali aku mencoba menghindari mu, dan sudah berapa kali aku mencoba membenci. Tapi usaha ku tidak pernah membuat rasa ku kepada mu pudar.

Setiap dikeramaian mata ku selalu melihat kearah mu meski di kamu memiliki tubuh pendek. Rasa nya ini menyiksa diri ku. Berulang kali aku memberitahu lewat story agar kamu tau bahwa aku tak baik baik saja.

Aku selalu ingin melindungi mu, aku selalu ingin memastikan diri mu baik baik saja. Tapi apakah kamu tau bahwa aku lebih ingin membenci mu ketimbang mencintai mu? Karena kamu, aku menjadi berantakan

Kamu melewati ku seolah olah kita tidak pernah melakukan interaksi, padahal dulu kita selalu melemparkan senyuman. Aku masih sangat ingat bagaimana kamu tersenyum kepada ku, itu adalah momen terakhir sekaligus terindah yang pernah ku dapatkan. Jika ada kesempatan untuk mengulang waktu, aku ingin sekali memperbaiki diri ku saat itu juga agar aku juga bisa melindungi mu dari kesedihan.

Andai saja aku tau tentang mu, sudah ku hentikan langkah mu dan ku peluk erat diri mu didalam hidup ku agar kamu tidak bisa kemana mana.

Related posts:

Es sabido que en el futuro vamos a recordar esta época como en la que mayor valor tenía el conocimiento y los diferentes sistemas que utilizamos para comunicarlo. Pertenecemos a la sociedad de la…

Keratoconjunctivitis sicca (dry eye condition) or simply dry eyes is a sickness of the eye that is achieved by decreased creation of tears or the expanded dissipation of tear film in an individual…

His skin was a boiling black and oily tar like ooze. It encrusted him from head to toe. He stood shackled and chained to the bottom of a vast ocean floor. His wrists and ankles strained against cuffs…